Blogs

JIKA KAU MAMPU MENGAMBIL BANYAK DI DALAM NEGERI YANG PENUH BERKAH MOHON PERJUANGKAN JANGAN AMBIL MELEBIHI DARI YANG MAMPU KAU BERIKAN PADA NEGERI ITU {IF YOU COULD TAKE MANY FROM A BLESSED STATE, PLEASE FIGHT FOR NOT TAKING IT OUT MORE THAN WHAT YOU CAN GIVE IT BACK TO THE STATE}

New Picture 2 E1569436226290

Maksud Baik

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Surat terbuka kepada Najwa Shihab dan Para Sahabat-Media.

Dear Mbak Nana,

Maaf ya kayaknya sok-akrab-bingiz memanggil Mbak Nana padahal kenal aja ga. Kalau begitu perkenalkan, daku ini namanya Giharu Si Perempuan Gunung. Ada yang suka iseng panggil aku Si Gunung. Aku ini seorang penulis yang gak pernah terkenal jadi jangan cari aku di toko buku.

Dari dulu mau menulis surat untuk Mbak tetapi selalu batal. Entah mengapa kegelisahan itu hadir lagi agar menyurati jenengan. Maka sampailah tanganku mengetik di situsku malam ini…

BTW, sebelumnya aku sempat melihat jumlah pengikut Mbak Nana di IG, wow gilak sudah mencapai hampir 7 juta pengikut. Bahkan semua media kalah! @Detikcom saja baru 2 juta lebih sedangkan yang lain di level 200K-500K.

Kuharap dengan pengikut yang demikian besar akan terus memberikan kesuksesan dahsyat untuk @MataNajwa ke depan dan kelancaran untuk hal-hal baik yang sedang dan akan jenengan lakukan.

Dalam sebuah tulisanku Lentera Jiwa, aku mengatakan kepada pembaca “Jangan Ikuti Aku”, aku ini hanya sebuah proses. Karena ketika mereka mengikutiku mereka memenuhi kebutuhanku tetapi ketika mereka datang mencariku sendiri karena butuh atau kebetulan tanpa mendapat notifikasi (panggilan) mereka memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga apa yang mereka baca dari pemikiranku mungkin punya kesempatan menjadi mutiara pribadinya mereka sesuai kebutuhan dan waktu mereka pula.

Tulisanku itu ada kaitannya dengan tujuanku menulis surat kepada Mbak Nana dan para sahabat media.

Gegare kemarin aku diminta nonton link video Mata Najwa Show part-7 oleh seorang netizen yang sedang berdebat denganku di medsos. Menurutnya informasi KPK terkait radikalisme adalah hoax, ia mengambil sumber dari video jenengan, ia memaksaku agar nonton semua seri video karena aku terus kontra dengannya. Ia begitu bulat dan percaya sekali sumber jenengan! Dari video itu aku kayaknya gak menemukan ada pernyataan closing conclusion bahwa “radikalisme di KPK adalah hoax” dan memang itu tidak boleh dilakukan sebagai seorang anchor. Lalu dari mana ia mengambil kesimpulan? Gestur dukungan sepenuh hati Mbak Nana kepada KPK dan multiplikasi kepercayaan kepada integritas Mbak Nana-lah yang ditangkap olehnya maupun masyarakat sebagai unspoken conclusion.

Mata Najwa Show secara perlahan dan meyakinkan telah dijadikan referensi oleh publik karena publik tahu kualitas acara dan pribadi Mbak Nana yang selalu berusaha profesional dan berlaku fair. Buktinya 7 juta pengikut tidak main-main! Sehingga kawan di medsos itu sangat yakin sekali bahwa berita Polisi Taliban dan radikalisme di KPK adalah hoax! Bahkan tidak tanggung-tanggung Mbak Nana mendatangkan narasumber @AnitaWahid.

Dengan beredarnya video BRIEFING MAHASISWA sebelum terjadinya demo di kantor KPK oleh Bachtiar Firdaus seorang politisi PKS eks BEM UI yang juga dihadiri jubir KPK Febri Ferdiansyah telah begitu jelas memberitahu kepada publik tentang kondisi internal KPK yang sebenar-benarnya!!!! Coba lihat narasinya mak ngeri sekali dan apa pula kepentingan BF di sana. Video ini sekaligus mau menertawai Mata Najwa Show itu. Kalau aku jadi Mbak Nana pasti merasa kecolongan!

Maksudku adalah dengan mempunyai rombongan 7 juta pengikut beban moralnya sangat besar loh Mbak. Mengapa:

-TENTANG KESESATAN: Mereka mengikuti Mbak Nana karena lebih untuk memenuhi kebutuhan Mbak Nana maka beban itu benar-benar ada di pundak Mbak Nana! Siapapun yang sudah berani dengan sengaja mencari pengikut punya tanggung jawab moral dan perlu sangat waspada agar tidak membawa ‘kesesatan’. Kesesatan yang dibawa oleh orang-orang sesat serahkan saja kepada polisi dan Tuhan sementara kesesatan karena kecolongan yang dibangun dari maksud dan tujuan baik sungguh amatlah bodoh atas nama kecerdasan!

-MEMBERI PANGGUNG PADA KEBUSUKAN: Mata Najwa Show selalu dapat rating tinggi bahkan tertinggi kukira. Rating ini adalah parameter usaha baik yang Mbak Nana mau lakukan misal ingin memberikan informasi yang jernih kepada masyarakat, membangun komunikasi pro-kontra namun sebaliknya dilawan oleh Mbak Nana sendiri tanpa sadar lewat apa lewat panggung. Panggung adalah hidup matinya sebuah acara ‘kebaikan dan kebusukan’ di dalam bisnis show kehidupan.

Sebagai pembawa acara yang profesional prinsip fairness dipegang kuat oleh Mbak Nana saya yakin itu, pihak pro dan kontra selalu diberi panggung dengan adil; semua tokoh antagonis dan protagonis butuh panggung dan panggung itu Mbak Nana sediakan dengan terhormat maka tanpa disadari secara tidak langsung juga telah memberikan panggung agar yang busuk-busuk dari si protagonis itu tumbuh dan berkembang dan sangat membodohi karena dengan cara ‘terhormat’ pula.

Literasi ‘terhormat’ itu sangat bahaya karena selain diri sendiri tidak sadar lagi sebagai korban dan juga bisa mengorbankan 7 juta manusia, yang paling besar dampaknya adalah terjadi transmisi ketidakbenaran bisa berangsur-angsur diterima sebagai suatu kebenaran oleh publik yang punya keterbatasan waktu, pengetahuan dan akses terhadap sumber, materi dan tokoh yang Mbak Nana hadirkan. Panggung yang terus diberikan berulang-ulang tanpa henti sudah meyakinkan kita semua duh.. ini mah soal rating!!!! Acara Mata Najwa jangan langsung ditelan begitu saja! Ini juga bisa membahayakan karir dan tentu maksud baik Mbak Nana itu loh!

Mbak Nana tahu donk siapa biangkerok, congor bab* DPR, oportunis, tukang gaduh, namun sangat membuat kita pesimis justru orang-orang seperti itulah yang jenengan kasih panggung tanpa terkendali lagi. Sedihnya lagi itu dilakukan atas nama fairness dan memberi kejernihan kepada masyarakat! Sekarang saya mau tanya Mbak Nana kan sangat prihatin dengan kondisi DPR, aku tahu itu, sudah berapa kali menghadirkan Fariz Hamzah, Fadli Zonk, dan si anu si ono yang tak perlu aku sebutkan semua di sini? Segala manuver provokatif dan ‘kesakitan social’ mereka terkenal berkat @MataNajwa itu adalah fakta! Mereka tentu juga popular karena @detik.com dan media lain.

Inilah yang terjadi pada semua media dan orang-orang media yang punya kehendak baik tetapi kurang memperjuangkan kebaikan! Tidak mudah memang untuk berada pada posisi punya niat baik di tengah neraca keuangan harus balance.

Suratku ini juga ditujukan untuk semua media dan para anchor @najwashihab @matanajwa @detikcom @kompas @republikaonline @merdekadotcom @tribunnews @tempodotco @cnnindonesia @Rosi_KompasTV @Rosianna766Hi @tvonenews @karniilyas @Metro_TV @OfficialRCTI . SANGAT MOHON DIPERJUANGKAN AGAR JANGAN KALIAN AMBIL TERLALU BANYAK DARI YANG MAMPU KALIAN BERIKAN PADA NEGERI INI!

Tanpa sedikit pun meragukan komitmen Mbak Nana pada NKRI, Pancasila dan semua perjuangan jenengan, sungguh aku angkat topi khususnya untuk kanal @Narasi, tetapi jujur aku melihat tujuan baik telah terkepung dalam kekuasaan mempertahankan rating sehingga telah menghilangkan kesadaran bahwa aku ini sebenarnya sedang melawan usaha-usaha baikku sendiri; aku ini sebenarnya sedang apa sih?

Kalau kita mau sedikit berjerih payah dan memeras otak pasti menemukan jalan tengah karena jalan tengah diberikan bagi yang betul-betul berjuang untuk kebaikan. Jalan tengah juga menyediakan banyak wahana dalam pengetahuan terlebih ia hadir dalam hati kecil ini lewat inspirasi ide-ide kompensasi balancing sampai ke ekses-ekses yang mungkin akan timbul dari sebuah tindakan dan perilaku yang kita lakukan atau setidaknya membuat kita berhenti sejenak untuk flashback dan bertanya “aku ini sedang apa sebenarnya?”.

Hidup ini selalu tidak berdiri tunggal dan sepasang dalam hal apapun; Itulah tantangan terberat dalam kemanusiaan kita yang memperjuangkan kebaikan; selalu bergumul di antara ada keinginan besar berbuat baik sebaliknya tindakan yang dilakukan tidak membawa ke arah kebaikan yang dimaksud itu!

Jadi, jangan tanya dan buat acara “Mengapa Radikalisme Bisa dan Terus Menguat” karena jawabannya mungkin sudah di tangan Mbak Nana berkat panggung-panggung yang telah digelar untuk mereka. Usulku for the next show boleh donk buat acara untuk nyentil diri sendiri semisal dengan judul: “Mata Najwa Kecolongan Taliban”.

Kuharap Mbak Nana juga bisa fair terhadap diri sendiri dan terima kasih apabila bersedia membaginya kepada publik untuk konfirmasi case ini.

Eksekusinya untuk ke depan kukira Mbak Nana pasti menemukan jalan lebih terang. Semoga! Sekali lagi maapin aku ya Mbak…dan terima kasih kalau sudah mau membaca atau menemukan daku di sini.

Terakhir pesanku, jangan intip jumlah pengikutku yah, malu-maluin!

Maju terus berbuat kebajikan!

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.