Blogs

KEKERASAN POLITIK YANG MEMAKAI ISU AGAMA AKAN MELAHIRKAN AKSI TERORISME {POLITICAL VIOLENCE USING RELIGIOUS ISSUES WOULD PRODUCE TERRORISM}

Pos Parte

Parte Sapi

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Mempelajari ide negara khilafah tidak bisa terlepas dari sejarah pendirian Negara Indonesia Islam atau NII yang dilakukan oleh kombatan DI/TII dan mempelajari DI/TII juga tidak bisa dipisahkan dari aksi terorisme yang terjadi selama ini di tanah air serta manuver Parte Sapi dalam politik identitas lewat HTI.

Aksi DI/TII itu sendiri adalah sebuah bentuk terorisme dan merupakan organisasi terlarang karena sudah mengancam keutuhan NKRI. Secara organisasi sudah tidak ada tetapi substansinya masih terus hidup dan sulit ditumpas sampai ke akar-akarnya. Ini sebuah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak ada habis-habisnya selama rasa kebangsaan tidak ada dan agama menjadi transaksi yang menarik.

NII sendiri masih terus bergerak membangun kekuatan hingga saat ini dengan berbagai cara. Sejak empat puluh tahun lalu, mereka telah melakukan gerilya bawah tanah sehingga pada tahun 2011 dilaporkan 15 Pelajar Hilang Diduga Terkait DI/TII.

Setelah DI/TII dilarang, masyarakat berpikir semua urusan beres. Setidaknya mereka kocar-kacir itu benar, tetapi berapa persen yang secara terselubung mendirikan organisasi baru dengan substansi NII dan apakah BIN punya data valid atau apakah masyarakat sipil bisa mengindentifikasinya? Jaringan seperti JI dan JAD serta kelompok fundamentalis lain kalau diteliti sangat mungkin mereka berkaitan DI/TII. Isu DI/TII bangkit sudah santer kita dengar sejak satu tahun lalu.

Organisasi baru yang dibentuk bisa saja telah menjadi underbow partai-partai perbasis agama sebut saja Parte Sapi. Rata-rata partai punya ormas underbow untuk backing. Ini sah-sah saja selama memakai cara-cara beradab dan tidak melanggar UU. Nah, sudah bukan rahasia lagi bahwa HTI disebut underbow Parte Sapi.

HTI adalah mesin politik identitas yang sangat strategis untuk mendulang suara dan membahayakan kepentingan nasional sehingga masyarakat perlu sangat waspada. Banyak simpatisan terlebih anak muda di kalangan kampus yang tidak tahu menahu Parte Sapi di belakang HTI.

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah kalau bisa membubarkan HTI karena ideologinya bukan Pancasila maka sangat mungkin donk suatu hari Parte Sapi bisa dibubarkan termasuk partai dan organisasi mana pun yang tidak berlandaskan Pancasila harus dibubarkan?

Aksi geruduk kantor Parte Sapi seminggu ini oleh sejumlah ormas dan tuntutan agar Partai Sapi dibubarkan serta diproses secara hukum telah menjadi momentum terpanas untuk menenggelamkan Parte Sapi sesegera mungkin. Laporan yang dilakukan FA terhadap petinggi Parte Sapi yang dinilai memberi angin segar kepada aksi terorisme menjadi amunisi yang bisa mematikan mereka sendiri.

Kita lupakan DI/TII, kita lupakan HTI, sebagai penjaga setia Pancasila harus sangat sadar bahwa pada tahun 1953, saat terjadi pemberontakan DI/TII, diperkirakan ratusan ribu nyawa melayang dari masyarakat sipil, TNI dan juga termasuk DI/TII. Selama tiga belas tahun DI/TII baru berhasil ditumpas dan 30 tahun kemudian yaitu pada tahun 1998 Parte Sapi didirikan, kerusuhan massal terjadi dan bom terus meledak di Indonesia dari tahun 2000 hingga yang terakhir di Riau. Semua hal ini terjadi bukan karena kebetulan tetapi ada benang merah DI/TII dengan ormas-ormas khilafah seperti HTI, JI dan JAD dan keterkaitan HTI dan ormas khilafah dengan Parte Sapi.

Hingga hari ini, sudah tidak terhitung nyawa melayang akibat aksi terorisme dan Parte Sapi akan tidak mampu menahan laju pemikiran hidup berdampingan secara damai dalam diversitas pencipta. Nasib Parte Sapi tidak akan lama lagi sama dengan HTI dan DI/TII digilas oleh zaman.

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.