Blogs

MEMILIKI CITA-CITA LUHUR MEMBUAT MANUSIA MENJADI BERMAKNA DALAM HIDUPNYA NAMUN SEDIKIT YANG MAU MENGEJARNYA

Post Ult

Ulang Tahun Abadi

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Akhirnya! Sebuah kata yang sangat normal yang sering terucap ketika menyelesaikan sebuah pekerjaan. Telah melewati sebuah perjalanan mendebarkan pasti akan terdengar lebih panjang desahannya.

 
Setiap Orang Punya Batasan
Seorang suami yang telah berhasil memasang bohlam kamar menghembuskan napas sambil menjatuhkan diri di ranjang, “Akhirnya….” katanya, karena tragedi tidak akan terjadi malam ini; istrinya suka mengancam “cere” kalau ada sedikit saja masalah yang terlalu lambat diselesaikan. Si suami was-was juga namun telah menerima memang ada yang tidak bisa berubah.

Seorang anak kecil juga akan spontan mengatakan “akhirnya” setelah berhasil mengerjakan hitungan matematika yang selalu gagal ia lakukan. Lalu kita jadi mau tahu apakah pemain sepakbola berkaki emas masih sering mengucapkan kata “akhirnya” atas begitu banyak gol-gol yang tercipta atau akankah seseorang yang mempunyai keamanan finansial pernah jujur melonjak atas begitu banyak sepatu anak yang mampu ia beli? Di lain pihak ada yang begitu polos bereaksi terhadap sebungkus nasi yang berhasil mereka makan. Mungkin kumpulan orang-orang ini melihat hidup adalah perjuangan dan kumpulan sana hidup adalah kesenangan.

Namun ada seseorang yang bernama Tobias, dia pengembang aplikasi TablePress yang cukup terkenal di WordPress, dedikasinya luar biasa. Tak perlu ditanya lagi, beberapa bug yang berhasil ia pecahkan telah menimbulkan dobel nyaring kata “akhirnya”; pada dirinya dan pada pemakai plugin TablePress, padahal bisa saja kelak masalah yang dipecahkan akan menimbulkan konflik baru dalam sistem pengkodean yang ia buat. Hal ini sangatlah lumrah dalam teknologi. Tobias kita kategorikan bagian dari pekerjaan semesta yang tak ada habisnya.

 
Batasan Alami
Setahun yang lalu, sejak buku perdanaku The Simple Life Trilogy selesai ditulis, cita-cita pun lahir, embrio telah tertulis di rahim pikiran buku. Hari ini menginjak dua hari lagi usia setahun cita-cita; cita-cita sudah berbentuk sebuah pribadi dengan segala kematangannya dan ditopang oleh sendi-sendi yang kokoh. Seorang wanita modern bercaping dan berkutu baru bukan saja telah semakin jauh langkahnya meninggalkan kedahsyatan kota, bayangannya semakin jelas dan jejak kakinya sering tampak di lereng Sindoro Sumbing. Boleh dikata, sekarang, cita-cita sederhana adalah jati dirinya yang paling paling autentik dari seorang Giharu.

 
Muatan
Gambarannya sudah semakin jelas, karena ada perbandingan, batasan seseorang bukan akan mempengaruhi panjang pendek, berat ringan desahan yang tercetus dari sebuah kata “akhirnya” yang terproduksi namun muatan dan sentimentil peristiwa yang terkandung di dalamnya yang membuat kata itu sangat istimewa.

Jujur, hari ini, sangatlah pantas bagi Giharu, mengeluarkan sebuah helaan napas sepanjang rel kereta api di atas perjalanan tak bertepi yang telah dipilihnya. Upayanya memang telah membuahkan sedikit hasil seperti situs yang akhirnya selesai, buku kedua Jokowi: Kerempeng Metal akhirnya sampul selesai. Buku ketiga dan selanjutnya pasti akan menyusul mendapatkan kata “akhirnya. Program dan proyek idealismenya pun akhirnya mulai akan diaplikasikan, namun bukan untuk itu ia ingin merayakan ulang tahun cita-cita. Ia mungkin tidak akan sampai tidur di tepi jalan bersama ubi dan singkong atas nama sebuah perjuangan dan tidak perlu mengerti lika-liku kehidupan dalam menggapai cita-citanya. Karena ada akhir yang selalu menawarkan suatu pesona yang tak bisa ditolak di persimpangan.

Hmnn… Akhirnya.

 

PENTING! INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.