Judul | Publikasi | Bidang | Ditujukan | Revisi |
Nasibmu Terminal Bis | 13 Des’17 | Transportasi | Pemda, Dishub & KemenHub | 0 |
Jombor: Sebuah Bilangan Nasib Terminal Bis Indonesia Dari Masa Ke Masa
Mau Sampai Kapan Potret Jelek Dipajang?
Kondisi di terminal adalah sisa-sisa karakter masyarakat yang campur baur dengan haru dan debu mencari makan yang belum ada solusinya hingga hari ini. Hal ini setali tiga uang dengan potret pasar karena pasar biasanya dekat terminal. Premanisme, pencurian, penipuan dan kebohongan sudah menjadi hal umum yang terpaksa diwajarkan. Kita bersyukur stasiun kereta api sudah terbebaskan dengan penyakit ini.
Adakah Hubungan Modernitas Bisa Mengurangi Sifat Buruk Manusia
Mengapa untuk bandara kita tidak pernah mendengar isu sosial? Apakah karena yang mengakses bandara adalah kelompok menengah ke atas sehingga mereka lebih mudah diatur atau sebenarnya ada hubungan modernitas dengan keinginan manusia mengurangi sifat-sifat buruknya.
Contoh kasus setelah Stasiun Kereta Api direvitalisasi, isu sosial berkurang drastis. Sistem diperbaiki, fasilitas diperbarui dan gedung dipercantik dengan lebih modern. Preman pun mulai segan melakukan tindakan mereka.
Untuk masalah yang kompleks tidak mudah seperti misal kalau kekurangan lima buah tong sampah maka beli lima buah tong sampah. Masalah terkait isu sosial yang sudah berurat-akar kadang sering kali berhasil lewat cara tidak langsung untuk menyelesaikan masalah.
Aku kadang berandai-andai, misal Terminal Jombor direnovasi lebih keren, sistem dibangun dengan komputerisasi, budaya lokal diangkat, fungsi terminal digandakan sebagai tujuan pariwisata atau museum kukira isu sosial akan banyak tereduksi.
Beberapa pemikiran yang lebih spesifik:
- Standardisasi operasional terminal, kukira Indonesia sudah mempunyai standardisasi terminal secara nasional berdasarkan kelas-kelas. Kalau belum perlu segera membuat regulasinya.
- Merubah citra , tujuan revitalisasi terminal adalah merubah citra terminal menuju masyarakat yang lebih matdi masyarakat fokus pada fungsi utama terminal. Fungsi utama terminal menurutku adalah menjadi tempat pertemuan penumpang dan alat transportasi yang nyaman, aman dan mudah. Isu tarif, pungli liar, kebersihan toilet, kendaraan liar, premanisme, penyewaan lapak secara ilegal dan praktik prostitusi menjadi masalah pelik yang belum ditangani serius.
- Upaya fungsi tambahan, terminal telah menyimpan banyak kisah dan seandainya semua ini bisa dimuseumkan dan dikembangkan jadi destinasi wisata mungkin dampaknya akan luar biasa merubah citra. Minimal ada satu terminal di setiap provinsi yang menjadi mengemban tanggung jawab ini.
Kritik Saran Lain
No | Kredit | Publikasi | Judul | Bidang | Ditujukan | Tautan |
---|---|---|---|---|---|---|
2 | 20 April 2015 | Nilai Sebuah Kebebasan | Teknologi & Psikologi Anak | FB, Pelaku Bisnis & Kementerian terkait | - | |
1 | 13 April 2015 | Merindukan Negara Tanpa Wakil: Referendum Kelokalan Sebagai Pemikiran | Politik | Rakyat, Pakar, Legislatif, Eksekutif dan Parpol | -Kompasiana -Kaukus |
|
2 | - | Kreativitas Yang Dipaksakan | Ekonomi Kreatif | BEK, Kreator | - | |
3 | - | Model Lama | Menulis dan Membaca | Media | - | |
4 | - | Pendekatan Gedung | Pemerintahan | Bupati/Pemda | - | |
5 | - | Harga Buku | Buku | Penerbit | - | |
6 | - | Nilai Kesenian | Budaya | BEK | - | |
7 | - | Logika BPS | Data | BPS | - | |
8 | - | Transformasi Medsos | Teknologi | Media | - | |
9 | - | Koperasi | Keuangan | Pelaku Keuangan | - |
- Tentang Kritik
- Kritik Harus Membebaskan
Kritik selain membangun harus membebaskan orang yang dikritik dan tidak melakukan seperti yang dikritik. Itu kalau kita percaya teori cara berpikir manusia tidak pernah 100% linear. Bisa jadi beberapa bagian saran dihasilkan dari pikiran yang keruh. Memaksakan sebuah kritikan dengan solusi yang kita sarankan juga bukan penyelesaian karena sama saja menganggap diri adalah pengendali. - Kritikan Sehat
Selain itu, agar kritikan bisa diterima dengan baik maka kritikan harus sehat, bisa dinalar dengan benar, mampu menjabarkan risiko baik dan buruknya, memperjuangkan kepentingan dan manfaat yang jauh lebih besar serta yang paling penting mempunyai tujuan luhur. Tentang gaya, penilaian subjektif dan muatan bahasa yang dipakai sering kali kalah padahal isi kritikan benar namun sebuah kritikan yang didasari kepentingan kelompok yang ‘sempit’ sudah cacat di depan dan tidak layak diperhatikan. - Fokus
Sebagai penulis dengan cita-cita luhur dan terkait pembangunan non fisik menurut Giharu harus berada di garda depan memberi sumbangsih pemikiran kepada masyarakat. Bidang-bidang terkait perjuangannya akan selalu menjadi perhatian penulis, yaitu, sastra dan buku, sosial dan politik, teknologi, pendidikan dan hal lain yang mempengaruhi anak, perempuan, kelokalan dan lingkungan.
Comments