Blogs

MENGENAL ORANG-ORANG TERKENAL ENTAH RAHMAT ENTAH LACUR? {GET TO KNOW THE FAMOUS PEOPLE IS WHETHER GRACE EITHER DISASTER?}

Post by Giharu

Duku dan Jati

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Mayoritas dari kita suka berteman dengan orang-orang terkenal. FB memberimu 5000 kesempatan untuk menjadi temannya. Entah rahmat entah lacur kok mudah sekali merasa ikut tenar kalau berdekatan dengan orang-orang terkenal. Memakai popularitas seseorang untuk kepentingan yang lebih besar itu relevan seperti popularitas Angelina Jolie dipakai PBB untuk memberi pengaruh dalam program-programnya di UNHCR. Kalau tidak ada korelasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara moril dan materil mungkin ini seperti luxuria dalam bahasa Latin yang berarti hawa nafsu ‘mengarah pada keinginan yang tidak teratur’ dan merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok yang mematikan menurut pemikiran Santo Gregorius Agung yang tertulis dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) #1866.

Adalah Bertha kawan lamaku itu. Ia mungkin sudah bosan menunggu Si Giharu, orang gunung ini tidak kunjung terkenal dan sekarang ia mungkin merasa kesempatan mempunyai teman terkenal pupus sudah. Aku jadi berpikir mungkin ia agak menyesal telah membantu membeli bukuku waktu dulu. Kalau bertemu dia lagi aku selalu ingat pesan yang dengan mata penuh keyakinan ia sampaikan sebelum membayar bukuku dulu “jangan lupa gue ya kalau sudah terkenal” kedengarannya seperti “kamu pasti terkenal maka aku beli tetapi jangan lupa diriku karena aku ikut bantu ”. Menurutku keyakinan itu sebagian besar berasal dari dirinya yang lebih butuh terkenal dibandingkan diriku.

Bertha, maafkanlah si Giharu itu, ia bukan orang yang cocok untuk dipakai popularitasnya karena popularitas tidak menjadi fokusnya. Kalau Bertha atau siapa saja yang pernah berpikir oh, cukup pantas buku si Giharu tidak laku karena tulisannya tidak mengikuti tren baginya bukan masalah karena masalahnya popularitas bukan tujuannya.

Datanglah Tono, bukan nama sebenarnya. Ia seorang tokoh rekaan yang aku ciptakan untuk menyampaikan kondisi umum. Tono sangat suka menghadiri presentasi yang diadakan sebuah MLM besar di kota kelahirannya, di Malang. Beberapa kaset motivasi yang dijual di luar pintu ruang seminar sering ia beli. Dengan tekun ia dengar dan berulang kali diputar dengan mini compo-nya yang sudah tua. Untuk menjadi orang hebat dan terkenal maka bergaulah dengan orang-orang hebat dan terkenal begitu kata top upline MLM dalam kaset maupun seminar. Untuk itu, setiap kesempatan seminar atau di manapun ia berada dan kalau bertemu orang yang menurutnya keren dan terkenal ia selalu dekati dan minta agendanya ditanda tangan. Foto bareng sebuah kewajiban kalau tidak ia akan menyesal pulang ke rumah.

Sejak itu ia lupa adalah seorang pandai besi yang mewarisi keahlian turun-temurun dari nenek moyangnya. Tono terlalu tergopoh-gopoh untuk terkenal karena dari ayah, paman sampai sepupunya yang berprofesi sebagai pandai besi tidak ada satu pun yang terkenal melewati batas kelurahan. Menurutnya kalau terkenal itu berarti sudah pernah masuk teve. Tono merasa sangat keren jika bisa masuk tv, MLM adalah kesempatan baginya bertemu kamerawan yang meliput acara. Ia suatu hari meninggalkan keahlian utamanya. Malang melintang mencoba beberapa MLM, asuransi dan namun tetap tidak terkenal.

Menjadi terkenal, termasuk mendapat penghargaan dan pengakuan, dijamu makan di istana negara atau mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris, itu semua adalah buah. Buah itu adalah bonus untuk mencukupi kebutuhan manusia akan pengakuan sementara pemberi buah adalah pihak yang punya kebutuhan membedakan satu dari yang lain (penghargaan).

Buah dihasilkan dari jerih payah yang terus-menerus diasah dan diasuh namun tidak semua jerih payah harus berbuah karena tidak semua pohon berbunga dan tidak semua bunga menjadi buah. Tetapi perlu diingat karena menempatkan diri sebagai pohon jati dan bukan pohon duku, pertumbuhan dari akar yang rapuh hingga akar yang kuat menghujam ke perut bumi serta dari tunas yang mudah patah menjadi batang yang kokoh adalah buah yang sebenarnya.

Sebuah pertumbuhan dalam konteks manusia bertumbuh akan melebihi buah yang dimaksud di atas, karena pada musim berbuah ada kala tidak dipetik angin akan merontokkan lalu terjatuh ke tanah dan membusuk sebelum menjadi tunas baru sementara pohon yang telah bertumbuh walau tidak ada buah akan hidup terus kecuali alam sendiri yang menghancurkannya.

Kalau semua adalah terkenal maka yang terkenal itu sesungguhnya tidak ada. Mengapa tidak mencoba untuk menjadi tidak terkenal dengan demikian Anda bisa terkenal karena ini bagian dari diri Anda yang unik yang akan bertumbuh terus tanpa peduli pembedaan yang diberikan dalam masyarakat.

Kita harus mendesain diri sebagai pohon jati bukan pohon duku sebagaimana jati itu tenar dari kayu-kayunya namun ketenaran tidak mematikannya seperti pohon duku kalau ditebang.

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.