Archives

Monthly Archive for: ‘December, 2015’

  • Post by Giharu

    Impas

    Hidup katakan tidak adil namun hidup adalah impas. Kehidupan yang harus dibayar oleh kematian adalah penggenapan yang impas untuk menyatakan sebuah kemenangan atas ketidakadilan. Kalau ketidakadilan sudah terbayar oleh kematian lalu mengapa keadilan terus dicari? Aku terus mendalami pemahaman konsep impas sejak konsep itu timbul …

    Read More
  • Post by Giharu

    Duku dan Jati

    Mayoritas dari kita suka berteman dengan orang-orang terkenal. FB memberimu 5000 kesempatan untuk menjadi temannya. Entah rahmat entah lacur kok mudah sekali merasa ikut tenar kalau berdekatan dengan orang-orang terkenal. Memakai popularitas seseorang untuk kepentingan yang lebih besar itu relevan seperti popularitas Angelina Jolie dipakai …

    Read More
  • Blog by Giharu

    Alat Kelamin Wanita

    Wanita di manapun yang telah meraih mimpinya dan membangun hidupnya dari kesempatan yang sama sangat terpukul melihat kaum hawa di dunia lain masih terus berjuang meraih hak-hak dasarnya hanya karena kelaminnya berbeda. Setelah membaca berita di salah satu media online yang berjudul “Pertama Kali Wanita …

    Read More
  • Blog by Giharu

    Harga Emas

    Harga diri juga ada kelasnya. Kelompok yang harga dirinya dipungut dari tong sampah adalah kelompok yang paling menyedihkan dalam konteks manusia bertumbuh. Melakukan pembodohan dan penipuan diri adalah pekerjaan rutin yang mengasyikkan bagi mereka. Kelompok tersebut membangun harga diri seperti membangun waduk di tanah berpasir. …

    Read More
  • Blog by Giharu

    Agak Padat

    Wanita berseragam, bertubuh padat dan berkulit gelap masuk ke ruangan setelah rapat berjalan 20 menit. Terpaksa mengulang dan mulai mempercepat presentasi setelah diberi ‘skak perdana’ olehnya. Aku sedang mencari dukungan pembangunan irigasi Candi Air Sobobanyu. Baru mendengar beberapa menit penjelasanku, wanita padat seperti cacing kepanasan. …

    Read More
  • Blog by Giharu

    Cukup Adalah Cukup

    Orang yang tidak pernah merasa cukup akan terus menggali sampai ke liang lahatnya. Mendonasikan harta setelah atau sebelum kaya tidak ada bedanya karena ukurannya sama, yaitu merasa cukup. Jika model pertama secara ekstrim dilakukan misal dengan menanggalkan jubah dan mengoyak hati, kemudian pergi mengembara dan …

    Read More