Blogs

HARGA DIRI MANUSIA MODERN SUDAH SEPERTI PASAR UANG {SELF-ESTEEM OF MODERN MAN SUCH LIKE STOCK MARKET}

Blog by Giharu

Harga Emas

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Harga diri juga ada kelasnya. Kelompok yang harga dirinya dipungut dari tong sampah adalah kelompok yang paling menyedihkan dalam konteks manusia bertumbuh. Melakukan pembodohan dan penipuan diri adalah pekerjaan rutin yang mengasyikkan bagi mereka. Kelompok tersebut membangun harga diri seperti membangun waduk di tanah berpasir. Air yang dikumpulkan tidak pernah memenuhi jiwanya. Kering-kerontang, kehausan dan dilupakan adalah nasib mereka yang sudah tertulis. Mereka pikir itu keren padahal sangat menjijikkan. Kalau perlu contoh silakan cek ke toko dekat Senayan.

Kelompok yang lain mungkin lebih baik dari yang di atas karena memperolehnya dari jerih payah yang bersih namun tetap memprihatinkan karena harga diri yang bertahan dari properti yang dimiliki menjadi perjuangan tersendiri bagi manusia yang ingin bertumbuh dari nilai. Uang, pakaian, perhiasan dan mobil adalah tumbal yang paling mudah untuk mencitrakan diri. Harga diri yang terbentuk kalau tidak mengikuti indeks saham maka akan mengikuti harga emas.

Apa sih yang tidak mengalami pelemahan begitu juga dengan pekerjaan rutin membodohi dan menipu diri. Menipu diri adalah pekerjaan yang paling melelahkan sedunia, tidak ada alat berat yang bisa meringankannya, tidak sebuah crane dan juga tidak pundak perkasa seorang hero. Mau diterima atau tidak jiwa ada masanya mengalami kelelahan. Itu pasti! Seandainyapun sangat bangga terhadap tubuh adalah medan magnet namun sayang kefanaan tidak bisa melekatkan benda-benda yang tempat harga diri itu bergantung.

Bersikap jujur dan apa adanya akan meringankan langkah, mencerahkan kulit dan mematangkan jiwa. Dari sanalah harga diri manusia itu sebenarnya bersumber.

Penyakit dari ini semua adalah kebutuhan pengakuan yang sangat besar. Manusia seperti Kangsa, anak haram Dewi Maerah dengan selingkuhannya raja raksasa Guwabarong, yang senantiasa mencari pengakuan ayah tirinya, Basudewa, Prabu raja Mandura hingga tewas.

Kalau gajah meninggalkan gading maka manusia meninggalkan nama baik. Beberapa membangun nama baik dengan menjaga harga diri setiap hari namun harga diri yang masih disuplai dari banyak pengakuan adalah harga diri yang semu. Penipuan pada diri sendiri adalah tipu muslihat yang paling kejam dalam kemanusiaan.

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.