Internet.org
Kepada dunia demikian Zuckerberg! Jangan lupa, selain Neesha di India, Erika serta Esmeralda di Bolivia, ada Anjar, seorang anak Gunung Sindoro Sumbing yang belum diketahui dunia. Ia juga ingin merajut mimpinya, membawa wawasan kelokalannya terbang agar dunia tidak kehilangan jati dirinya dalam kancah globalisasi; mengangkasa via internet.
Teknologi Paham Sosialis
Internet dengan konsep berbagi adalah globalisasi yang memperkuat kelokalan masing-masing bangsa. Facebook dan semua sosmed dan sekarang lebih gila lagi dengan visi internet.org menurutku adalah paham sosialis yang tidak memerlukan negara: tentang dunia ini sesungguhnya adalah melulu milik bersama.
Kalau dulu, seorang kawan yang mampu membeli kulkas atau suatu properti dan sengaja diperlihatkan sering dicap pamer oleh tetangganya (mungkin saja ia sombong tetapi mungkin juga ada iri maka harus ada dilabel sombong). Sekarang, makna berbagi mengatasi rasa iri dalam hati manusia. Dengan dunia seperti sekarang ini, apa pendapatmu tentang teman yang suka memamerkan hasil masakannya atau kegembiraan keluarganya di dinding maya? Kalau kau sudah bisa ikut gembira berarti teknologi telah membawa konsep dunia berbagi ke arah yang benar.
Andaikan yang dibagi itu bukan pengetahuan, kebahagiaan juga sangat seksi untuk dibagi bukan? Masyarakat dunia seolah sedang dipaksa pada gelombang yang sama untuk bisa berbahagia atas kebahagiaan orang lain dan sudah dipastikan secara perlahan kesedihan seseorang juga akan menjadi kesedihan bersama.
Konten-konten dan teknologi itu sendiri adalah pelayan publik, sama seperti rumah sakit atau telepon umum. Umpamakan saja teknologi jalan. Teknologi adalah jalan yang akan membawa generasi manusia melewati batas. Kita tidak perlu terbang ke angkasa untuk merasakan dinginnya Jupiter, teknologi yang akan membawa ke sana. Teknologi sangat memungkinkan membuat manusia menggigil dari kursi rumahnya ketika menyaksikan kedahsyatan Jupiter. Sangat fantastik!
Cita-cita Bersama
Anjar, sekarang sekolah pada sebuah kelas bermain di kampungnya Kledung, di lereng Gunung Sindoro. Ia sangat berani dan tidak malu seperti kebanyakan anak. Aku sangat bangga kepadanya karena ia anak Sindoro pertama yang berani memanggilku “Emak”. Suatu pagi saat aku berkunjung ke sana kukatakan kepadanya ia harus kuliah! Perkataanku ini mengandung keprihatinan “Anak-anak Sindoro Sumbing harus kuliah”: Janji hatiku kepada generasi Sindoro Sumbing”.
Perjuanganku tidak mempercayai cara-cara umum yang dikenal mengandung percepatan, aku melakukannya persis seperti penjual kerupuk di Temanggung yang hanya memakai kekuatan hati dari pembeli yang tergerak dan ingin masuk dalam cita-cita indah. Cita-cita Anjar dan anak-anak lereng mungkin sangat relevan dengan dunia mereka hidup sehari-hari. Perlu atau tidak perlu dilambungkan, itu terkait dengan mereka memandang dunianya suatu hari. Namun perlu dicatat, dunia bertahan membutuhkan Anjar, Neesa, Erika dan Esmeralda.
Sebelum semua ide dan cita-cita mengangkasa, cita-cita mereka telah menjadi bagian cita-cita diriku. Aku yakin akan mampu mewujudkan mimpi bersama kami dan tinggal beberapa langkah lagi. Para pengguna teknologi menurutku adalah pihak yang akan sangat mampu melihat suatu cita-cita adalah cita-cita bersama karena mereka sudah terdidik merasakan kegembiraan dan kesedihan sesama di dunia maya.
Aku tidak tahu apakah suatu hari internet.org dapat diakses gratis oleh anak-anak Sindoro Sumbing atau pita lebar masuk ke gunung-gunung dalam waktu dekat seperti program pemerintah dan kalau iya masalah juga belum beres karena pemanfaatan teknologi sebagai sumber informasi terkait perilaku suatu budaya. Ini urusan lain lagi.
Internet.org
Lebih tepatnya internet.org bukan isu internet gratisan, ini harus tentang seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh. Karena kita tahu berapa banyak anak dan remaja hancur masa depannya karena internet. Kecanduan pada game, sosialisasi dunia nyata menjadi hilang. Praktik komersil prostitusi remaja meningkat, hubungan pra nikah berbahaya sudah sangat mengkhawatirkan. Bagi anak-anak pra remaja dan remaja di manapun tidak mudah untuk mengerti “internet bisa melambungkan cita-cita” apalagi anak-anak desa/gunung yang sehari-hari makan nasi jagung.
Gawai terkait juga internet bagi anak pra remaja hanya sebatas main game layaknya dunia bermain mereka dan bagi remaja situs-situs porno menjadi incaran. Ini masalah internet hadir dalam proses alam mereka. Indonesia dan negara bekembang lain yang mempunyai struktur penduduk piramida akan menghadapi tantangan sangat besar dalam hal proteksi ekses negatif kepada generasi mudanya.
Kehadiran internet.org menurutku akan membuat peta permainan teknologi berubah dramatis dan akan terjadi ekses negatif yang memakan anak-anak kita dengan mengerikan. Facebook sebagai inisiator dan semua pihak terkait terlebih Kominfo yang mempunyai hajat pita lebar, Kemendesa dan Kemenkopmk harus segera mengambil langkah yang jelas untuk mengurus dampak pemanfaatan teknologi terhadap anak pra remaja dan remaja.
Nilai Sebuah Kebebasan: Pemikiran dan Saran Terkait Pita Lebar dan Aksi internet.org.
Lereng Sindoro Sumbing telah banyak makan asam garam tentang sejarah mematikan dan menghidupkan. Tembakau sebagai kisahnya. Teknologi itu seperti tembakau, ia bisa mematikakn dan menghidupkan.
PENTING! INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. PELAJARI SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.