Blogs

UNTUK ZAMAN NOW SESUATU YANG SEDERHANA SANGAT WOW {THE SIMPLE THING TODAY IS WOW}

Post Rusnawaty

Menyesal Aku

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Ada penumpang yang membawa sesuatu selain barang tas berisi pakaian dan sedikit bekal seperti biskuit dan air kemasan, namanya Rusnawati, umurnya 33 tahun. Ia membawa perut buncitnya ke acara perkawinan anak Bapak Jokowi. Pemandangan ini menjadi tidak biasa, seharusnya ia sangat bisa hindari daripada mengalami kerepotan untuk dirinya dan keluarga.

Rusnawati datang bukan untuk mengadu nasibnya. Sebagai orang kecil ia sangat tahu diri kapan harus mengeluh kapan harus berbagi kebahagiaan. Dari kacamata polos memandang tujuannya adalah datang ke Solo dan rayakan kegembiraan bersama.

Kita lalu bertanya-tanya ada apa dibalik pesta perkawinan Kahiyang-Bobby? Apakah Rusnawati hanya ingin memanfaatkan piknik gratis rasanya kurang kerjaan dengan kondisi berbadan dua?

Mengapa Rusnawati sampai nekat bergabung dengan para ribuan relawan dengan kondisi perut besar getu? Apakah ia kurang gembira sehingga harus merasakan kegembiraan pemimpin yang begitu dipujanya sehingga baru bisa bergembira? Atau suasana rumahnya begitu sumpek dan hidupnya begitu menderita maka ia harus keluar rumah mencari udara segar dengan menempuh perjalanan jauh.

Perjalanan dari Bogor ke Solo sekitar 10-15 jam tergantung kondisi jalan dan cuaca. Akhir-akhir ini hujan dimana-mana. Kuperkirakan laju kendaraan tidak berani dipacu melebihi 60 km/jam oleh supir segila apapun kalau dalam kondisi hujan lebat, maka waktu tempuh bisa molor jadi 18 jam. Bersama kawan-kawan seperjuangan rasanya beban sudah berkurang setengah. Jauh terasa dekat. Berat jadi ringan. Kadang-kadang saat menempuh perjalanan jauh di jalan meliuk-liuk itu pikiran kotor seperti putus asa sampai keinginan bunuh diri bisa terbuang ke jurang sekaligus. Makanya jarang ada penumpang memegang sesuatu untuk menahan dirinya agar tidak jatuh di dalam bis hanya untuk merasakan sensasi beban terlepas ‘badan seperti mau jatuh’. Rusnawati memegang yang lain. Sejak dari rumahnya, perut yang pertama kali harus ia pegang ketika ada guncangan di dalam kendaraan. Aku tidak bisa membayangi bagaimana kuat mental dan fisiknya. Tidak habis pikir, kalau aku akan berpikir 1000 kali sebelum ikut. Rusnawati memang beda.

Singkat cerita, Rusnawati menyesal tak sempat menghadiri acara midodareni karena perutnya keburu mules. Ia melahirkan secara normal di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Bayinya laki-laki. Kita panggil bayinya Bobby bolehkah? Kelak kita berharap nasib anaknya seperti Bobby mendapat rejeki dan berjodoh dengan anak orang besar yang baik hati pula.

Rusnawati bukanlah sekedar Rusnawati. Ia adalah rakyat. Salah satu mata dari sekian mata rakyat yang di dalamnya tersimpan harapan dan doa. Jauh-jauh ia pergi dengan niat baik dan kebaikan ia terima dengan lahirnya sang putra tanpa kendala berarti. Bagiku ini peristiwa yang memberi banyak pelajaran tentang cinta dan percaya. Cintanya kepada Bapak Jokowi memeluk percaya sangat mendalam.

Malam midodareni Kahiyang-Bobby ditandai dengan kelahiran seorang bayi. Dapatkah kita artikan hal baik akan menyelimuti Kahiyang-Bobby dan termasuk Bapak Jokowi? Mugih-mugih Gusti Allah memberi keselamatan perkawinan yang bahagia lan langgeng kepada Kahiyang-Bobby. Mugih-mugih Gusti Allah memberikan kesehatan kepada Bapak Jokowi lan panjang umur untuk memimpin negoro.

Dua rius, aku sungguh jarang menyesal dalam hidup tetapi keputusanku tidak berangkat ke Solo adalah satu hal yang aku sesali sepanjang hidup. Sebagai militan Jokowi seharusnya aku pergi.

Mengetahui seorang ibu hamil menyempatkan diri sampai melahirkan di sana demi menghadiri pernikahan Kahiyang-Bobby membuatku semakin menyesal. Mengetahui ada orang Papua bela-belain menempuh ribuan kilometer hanya untuk menghadiri acara pernikahan anak Jokowi membuatku bertambah lagi menyesalnya karena jarakku hanya 60 km dari Solo. Mengetahui teman-temanku meraup kegembiraan demi kegembiraan di sana membuatku tambah konyol menyesalnya.

Rusnawati, aku juga menyesal. Aku berharap ada yang menyampaikan tulisanku ini kepadamu. Kau membuatku bergetar. Kau telah melakukan yang terbaik. Kesederhanaan dan kepercayaan yang kau miliki sangat asli. Kuat karena lahir dari apa adanya dirimu. Kau sama dengan pemimpin yang kau junjung. Untuk zaman NOW kau sangat WOW! Selamat untuk bayimu.

Setelah aku mencari foto-foto Kahiyang-Bobby di internet untuk tulisan ini, tak sengaja muncul wajah kawan-kawan seperjuangan yang sedang sumringah. Jujur aku cemburu dengan kalian semua!

Selamat dan turut berbahagia untuk Kahiyang-Bobby. Happy ending anaknya happy ending bapake.

Credit foto: bogordaily.net

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.