Blogs

KEHILANGAN SATU IBU KEHILANGAN BANYAK TRADISI { LOSING ONE MOTHER LOSING MANY TRADITIONS}

Post by Giharu

Sincia (2)

FacebookTwitterLinkedInShare
 

Selain agama sebagai pembatas, kehilangan peran ibu sebagai penjaga tradisi juga bisa melenyapkan tradisi untuk orang Cina seperti diriku.

Setelah ibu kami tiada, tradisi khususnya Sincia seperti masuk jurang. Masing-masing dari kami mencari aplikasi sendiri-sendiri. Kebiasaan-kebiasaan baik yang diwariskan ibu menjelang Sincia sebagian besar tidak mampu kami terapkan dalam keluarga kecil kami masing-masing.

Hanya kakak perempuan yang masih berusaha menjaganya dengan segala dinamikanya. Mungkin karena ia seorang Budhis dan kami menganut agama dari barat. Dari semuanya akulah yang paling kering dalam tradisi untuk konteks siapa yang paling memahami pentingnya tradisi namun siapa yang paling tidak mampu melestarikannya.

Masalah yang dihadapi masing-masing anak berbeda-beda. Bagi kakak laki-laki yang paling besar pembatasnya adalah agamanya, karena kakakku seorang pendeta. Seingatku banyak tradisi yang diajarkan ibu tidak terkait agama tetapi terkait skil hidup.

Kasusku lain lagi. Beberapa masa sulit telah berlalu dan perimbangan terus aku usahakan namun dengan pilihan yang telah kuambil kini cukup memberi tantangan terkait urusan domestik keluarga kecil-ku. Menjalankan tradisi dengan beberapa persiapan Sincia walau kecil juga butuh biaya dan waktu sementara fokusku sekarang sedang tidak di sana. Ditambah statusku sebagai orang tua tunggal, hidup hanya berdua dengan anak di Temanggung yang jauh dari keluarga besar sering kali hal itu menjadi alibi bagiku untuk boleh tidak ikut perayaan Sincia.

Beberapa hari menjelang Sincia, aku sungguh ditegur oleh anakku, Oracle. Ia bertanya apa yang akan kami lakukan pada Sincia padahal budaya Jawa mulai ia serap habis. Ia mengusulkan beberapa ide seperti pulang ke Jakarta merayakan Sincia bersama keluarga besar dan memintaku masak sesuatu pada hari Sincia.

Dari semua permintaannya, tidak ada satu pun yang aku penuhi. Aku sungguh sedih karena belum mempersiapkan apa-apa untuk Sincia. Ini banyak terkendala sikon yang tidak memungkinkan atau gairah perayaan tidak hadir.

Ada yang tidak bisa aku jelaskan di sini tentang kondisi kami di Temanggung namun ucapan anakku sungguh telah membuatku tertekan beberapa hari. Ia sangat mengerti kebutuhan manusia akan sebuah tradisi. Aku memang sangat fokus membantunya dalam mengolah pikiran namun tradisi apa yang telah aku wariskan untuk mewarnai hidupnya kelak? Aku adalah seorang ibu!

Di dalam darahnya mengalir sebagian darah Tionghoa bukan Jawa. Itulah keaslian dalam dirinya yang harus tumbuh kembang terlebih dahulu. Hasil renunganku Sincia tahun depan atau beberapa tradisi lain akan menjadi agenda terbesarku untuk memperbaikinya,

Seharusnya aku memakai imajinasi kreatifku menghiasi rumah dengan pernak-pernik merah, seharusnya aku memakai kepandaianku memasak dan menghidangkan makanan sedikit istimewa pada hari Sincia dan bisa mengundang tetangga untuk menyantapnya kalau kahwatir makanan akan mubajir dan seharusnya aku mempraktikkan keahlianku menjaga api oven ketika membuat kue-kue Sincia. Bukankah semua kepandaian dan imajinasi yang aku peroleh berasal dari tradisi yang telah diwariskan ibu dan sudah selayaknya aku wariskan kepada anakku.

(Merenung dengan tangan di kepala)

Seharusnya aku mengikuti jejak ibuku mengadakan tua se (acara bersih rumah secara besar-besaran) sebulan sebelum Sincia. Tujuannya sangat bisa diterima akal sehat agar “yang lama dibuang yang baru masuk tanpa hambatan”…Seharusnya pada ceh it (hari pertama Sincia) anakku menanti di depan kamarku dengan pakaian merah mengucapkan Kiong Hie Fat Choi seketika membuka pintu kamar seperti sepotong kenangan masa kecil-ku yang terus aku ingat sampai kapanpun.

(Merenung dengan tangan di kepala)

Xin Nian Kuai Le. Wan Shi Ru Yi & Nian Nian You Yu
Selamat Tahun Baru. Semua Masalah Dapat Selesai & Tiap Tahun Selalu Berlebih.

 

PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.